PENDAHULUAN
Keuangan tidak
terlepas dari kehidupan manusia. Hal keuangan punya dampak baik positif
maupun negatif, tergantung bagaimana
sikap dan cara kita mengelolanya. Sikap yang salah mengakibatkan kita terjerat
bahkan menghancurkan hidup kita. Tak jarang kita juga menjumpai keluarga yang
mengalami konflik karena keuangan ini. Konflik dalam keuangan memang tidak
menyenangkan, ini dapat mengakibatkan perpecahan, retaknya hubungan pasangan
suami istri bahkan menuju perceraian.
Hasil jajak pendapat di Amerika terdapat 56% dari
permasalahan perceraian disebabkan oleh adanya konflik keuangan dalam rumah
tangga. Oleh karena itu pentingnya calon pasangan suami istri mempersiapkan
diri sebelum pernikahan atau di awal memasuki keluarga dalam membicarakan
kebijakan mereka dalam hal keuangan.
Sikap dalam penggunaan Keuangan
1.
Allah adalah satu-satunya
pemilik harta yang mutlak. Kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang ada
pada kita adalah berasal dari Dia dan kita pergunakan hanya untuk
kemuliaan-Nya.
2.
Barang-barang yang ada di dunia
ini adalah pinjaman dari Allah. Kita adalah bendahara Allah.
3.
Kita wajib bertanggungjawab
kepada-Nya akan penggunaan barang-barang pinjaman tersebut.
4.
Cara menggunakan barang-barang
tersebut harus untuk Kerajaan Allah, kasih kepada Allah dan juga kepada
manusia.
5.
Harta yang dimiliki harus
diperoleh dengan cara yang jujur dan benar di mata Allah
Metode Dalam Pengguaan Keuangan
Keluarga
1.
Menyadari semua yang diterima
adalah pemberian Tuhan
2.
Mengadakan pembicaraan bersama
3.
Membiasakan berbelanja secara
efektif
4.
Hindari berutang atau membeli
Secara Kreatif
5.
Menghindari kegemaran berjudi
dan permaianan-permainan lain yang sejenis.
6.
Biasakan untuk menyusun
Anggaran Belanja
7.
Mempersiapkan hari depan
(menabung).
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS MENYUSUN ANGGARAN BELANJA
Menurut Kate Redd, tujuan sebuah
keluarga mengatur keuangan adalah untuk membawa keteraturan ke dalam sebuah
keluarga agar keluarga tersebut dapat
menikmati sukacita yang sesungguhnya.
Sebelum sebuah keluarga membuat budget, mereka perlu menentukan tujuan
dari setiap penggunaan keuangan. Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang dapat
diajukan kepada setiap pasutri dalam menentukan tujuan tersebut.
1. Kemanakah tujuan Anda? (Goal-goal)
2. Dimanakah Anda sekarang? (Analisis)
3. Bagaimana anda mencapai goal-goal anda?
(Rencana-rencana)
Berikut ini langkah-langkah praktis
yang dapat dilakukan dalam merencanakan keuangan dalam keluarga. Pertama, mengetahui dengan pasti jumlah
penghasilan tetap keluarga setiap bulan. Kedua,
membuat perencanaan anggaran keuangan keluarga. Dalam pembuatan tujuan
penggunaan uang maupun budget, bukanlah
suatu hal yang mudah. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara suami dan istri.
Langkah-langkah
praktis tersebut adalah:
1.
Mencatat pendapatan Keluarga
-
Berapa pendapatan sesungguhnya
dari keluarga kita?
Suami
- Penghasilan kotor sebulan
- Dikurangi pajak penghasilan sebulan
- Penghasilan bersih sebulan
- Pengurangan lain dalam sebulan
- Sisa pendapatan setelah pengurangan
Istri
- Pendapatan bersih yang dibawa pulang
- Pendapatan lain
Jumlah bersih seluruh pendapatan
2.
Membuat daftar pengeluaran
setiap bulan
Daftar Pengeluaran Setiap Bulan
Simpanan
a.
Cadangan
b.
Sasaran Jangka pendek dan
panjang
Perumahan
c.
sewa rumah/anggaran pembelian
rumah
d.
pajak rumah
e.
asuransi rumah
f.
perbaikan rumah
g.
perlengkapan rumah tangga (air
listrik, gas, dll)
Makanan
h.
Beras
i.
Keperluan dapur
j.
Bahan makanan lain
k.
Makan di luar rumah
l.
……………………
Transport
m.
Bensin
n.
Parkir
o.
Perbaikan kendaraan
p.
Asuransi Kendaraan
q.
Pajak Kendaraan
r.
Kendaraan Umum
s.
…………………
Macam-macam
t.
Pengobatan
u.
Pendidikan
v.
Pakaian
w.
Perawatan
Keterangan: Jumlah pendapatan dan pengeluaran harus
sama.
3.
Membuat kartu-kartu Pos
Pengeluaran
Contoh Kartu Pos Pengeluaran
Sewa rumah/angsuran pembelian rumah yang harus dilunasi
sebesar Rp. …………..
Harus Lunas pada tanggal : …………………….
Disisihkan setiap bulan sebesar ………………………………………Rp.
…………..
Nomor
|
Tanggal
|
Disisihkan
|
Dikeluarkan
|
Sisa
|
|
|
|
|
|
4.
Mengisi amplop-amplop
pengeluaran.
Kita harus membuat amplop-amplop
sesuai dengan pengeluran pada anggaran belanja di atas.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTANYAKAN DALAM HAL KEUANGAN KELUARGA
1.
Apakah keduanya akan bekerja
untuk memperoleh penghasilan atau salah satu saja yang bekerja.
2.
Siapakah yang akan memegang
keuangan keluarga?
3.
Keputusan-keputusan dalam
keuangan seperti apakah yang harus didiskusikan bersama? Mana yang tidak perlu?
4. Kemanakah tujuan Anda? (Goal-goal)
5. Dimanakah Anda sekarang? (Analisis)
6. Bagaimana anda mencapai goal-goal anda?
(Rencana-rencana)
7.
Apakah prioritas keuangan
keluarga? (urutkan)
8.
Bagaimana dengan pengeluaran
untuk keluarga dari pihak suami/istri?
9.
Asuransi apa saja yang perlu
diikuti?
10.
Apakah ada persembahan yang
harus dipersiapkan? Adakah lembaga/organisasi tertentu yang harus didukung?
11.
Bagaimana dengan pengeluaran
untuk kebersamaan keluarga?
12.
Bagaimana dengan mempersiapkan
pendidikan anak?
13.
Bagaimana pula dengan kerinduan
suami/istri dalam melanjutkan pendidikan?
14.
Apakah ada keuangan yang
menjadi cadangan untuk hal-hal yang tidak terduga?
PENUTUP
Pasangan suami istri diharapkan dapat melakukan
lokakarya yang disarankan dalam hal menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas
maupun dalam hal membuat anggaran biaya, kartu pos pengeluaran dan
amplop-amplop pengeluaran. (Ada
juga contoh lampiran lokakarya).
Untuk menghindari konflik keuangan yang dapat mengarah
kepada perceraian maka pasangan suami istri perlu benar-benar mempersipkan diri
dalam hal manajemen keuangan. Keuangan keluarga yang dikelola dengan baik dapat
menciptakan keharmonisan dan keluarga yang memuliakan Tuhan. Amin.
Kepustakaan
Ishak, Yahya.
“Bimbingan Pastoral secara Pendidikan Kristen terhadap Suami Istri yang
Mengalami Konflik Keuangan.” Skripsi S.Th., Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 1997.
Thomason, James C. Common Sense About Your Family Dollars. Illinois: Victor Books,
1979.
Jackson, Dave & Neta. Memulai dan Membangun Keluarga Bersama. Malang: Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 2000.