Selasa, 03 November 2015

DOSA DAN AKIBATNYA

APA ITU DOSA?

Dosa adalah meleset dari tujuan penciptaan Allah (memuliakan Dia), entah disengaja atau tidak, baik dalam pikiran, sikap, perkataan, atau perbuatan. Segala sesuatu yang membuat kita melanggar apa yang Allah tetapkan.
Dosa ada yang dilakukan secara aktif dan pasif.  Dosa yang bersifat aktif adalah segala sesuatu yang kita lakukan baik melalui pikiran, perbuatan dan perkataan yang melanggar perintah Tuhan. (1Yoh. 3:4, Amsal 6:16-18, Matius 5:28). Sedangkan dosa secara pasif adalah jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa (Yakobus 4:17).

BELAJAR DARI KISAH di Kejadian 3:1-6

1  Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2  Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3  tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
4  Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
5  tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
6  Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

KEJATUHAN (3:1-6)

Ular adalah perwujudan Iblis (Why. 12:9) yang selalu mencobai manusia.
Pola Pencobaan Iblis:
       Meragukan adanya standard dari Allah (3:1) NIV:   “Did God really say?”
       Menyangkal akibat pelanggaran standard Allah (3:4)
       Meragukan motivasi Allah (3:5). Iblis si penuduh.
       Mengarahkan perhatian pada yang dilarang: enak, indah dan ingin tahu (3:6; 1Yoh. 2:16)
Hawa jatuh dalam pencobaan, karena:
       Kurang memahami Firman Allah yang disampaikan kepada Adam (2:9 dan 3:3).
       Kurang memahami motivasi kasih Allah dengan memberikan standardNya untuk melindungi manusia.
       Tidak bertahan dengan sepenuh hati (Yak 1:12) dan tidak melawannya (Yak 4:7).
       Memusatkan pikirannya kepada apa yang tidak dipunyainya dari pada apa yang sudah dipunyainya.
       Kurang menyadari bahwa untuk mengetahui tak perlu mengalaminya sendiri. Kebebasan harus dalam ketaatan kepada Allah.

MATI (3:4)

Mati, menurut Alkitab, meliputi  4 aspek:
       Aspek Biologis: proses penuaan, sakit, mati.
       Aspek Psikhologis: Rasa bersalah, malu, takut, merasa telanjang (3:7).
       Aspek Sosiologis: Rusaknya hubungan harmonis; mementingkan diri sendiri (3:16).
       Aspek Spiritual: Allah menakutkan; bersembunyi dari Allah (3:8-10).
Kerusakan relasi
       Manusia dengan Allah
       Manusia dengan dirinya
       Manusia dengan sesamanya
       Manusia dengan alam
       Manusia dengan Iblis

      Pengaruh Dosa

Dalam Hubungan dengan Allah
       Tidak layak untuk menghadap Allah
       Tidak sanggup melakukan kehendak Allah (bukannya tidak mau, tapi tidak mampu)
       Tidak bernar dihadapan Allah
       Tidak peka terhadap Firman Allah

Dalam Hubungan dengan Sesama
       Saling menyalahkan
       Saling membunuh
       Saling mengeksploitasi
       Pengaruh Dosa

Dalam Hubungan dengan Diri Sendiri
       Ada konflik batin dalam diri manusia.
       Tidak mampu menilai diri (sombong atau minder)

Dalam Hubungan dengan Alam
       Manusia malah merusak alam. Eksploitasi demi keuntungan diri sendiri

Dalam hubungan dengan Setan/Iblis
       Menjadi sekutu dan mengikuti perintahnya.
       Keterpisahan dengan Allah

Usaha Manusia

Persoalan dosa tidak dapat diselesaikan menurut cara/usaha manusia, misalnya dengan berbuat baik, amal, pantang dalam hal makanan, bertapa, berziarah dll. 

Solusi Dari Allah atas Dosa Manusia

Persoalan dosa hanya dapat diselesaikan dengan cara Allah sendiri. Alkitab mengatakan bahwa: “ .. dan tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan (Ibr 9:22). Oleh sebab itu Allah mengutus AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus datang ke dalam dunia, mati di atas kayu salib, mencucurkan darahNya menjadi tebusan bagi dosa manusia. Darah Kristus  menyucikan kita dari segala dosa kita (I Yoh 1:17).  Kristus telah menebus dosa-dosa kita (Efesus 1:7).

KISAH DAUD DAN BATSYEBA 2 Samuel 11

1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
2  Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
3  Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."
4  Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
5  Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."
6  Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: "Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku." Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud.
7  Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang.
8  Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: "Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu." Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja.
9  Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.
10  Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke rumahmu?"
11  Tetapi Uria berkata kepada Daud: "Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!"
12  Kata Daud kepada Uria: "Tinggallah hari ini di sini. Besok aku akan melepas engkau pergi." Jadi Uria tinggal di Yerusalem pada hari itu. Keesokan harinya
13  Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.
14  Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria.
15  Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
16  Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.
17  Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
18  Kemudian Yoab menyuruh orang memberitahukan kepada Daud jalannya pertempuran itu.
19  Ia memerintahkan kepada suruhan itu, demikian: "Jika engkau sudah selesai mengabarkan jalannya pertempuran itu kepada raja,
20  dan jikalau raja menjadi geram dan berkata kepadamu: Mengapa kamu demikian dekat ke kota itu untuk berperang? Tidakkah kamu tahu, bahwa orang akan memanah dari atas tembok?
21  Siapakah yang menewaskan Abimelekh bin Yerubeset? Bukankah seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke tembok itu?  —  maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."
22  Lalu pergilah suruhan itu dan sesampainya ia memberitahukan kepada Daud segala yang diperintahkan Yoab kepadanya.
23  Suruhan itu berkata kepada Daud: "Orang-orang itu lebih kuat dari pada kami dan keluar menyerang kami di padang. Tetapi kami mendesak mereka kembali sampai ke lobang pintu gerbang.
24  Pada waktu itu pemanah-pemanah menembak kepada hamba-hambamu dari atas tembok, sehingga beberapa dari hamba raja mati; juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."
25  Kemudian berkatalah Daud kepada suruhan itu: "Beginilah kaukatakan kepada Yoab: Janganlah sebal hatimu karena perkara ini, sebab sudah biasa pedang makan orang ini atau orang itu. Sebab itu perhebatlah seranganmu terhadap kota itu dan runtuhkanlah itu. Demikianlah kau harus kuatkan hatinya!"
26  Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.
27  Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.

BEBERAPA PELAJARAN DARI Kisah Daud dan Batsyeba 2 Samuel 11-12

       Siapapun  rentan terhadap dosa
       Dosa mengintip ketika berpuas diri, santai, tidak berada di mana semestinya
       Dosa itu tidak dapat disembunyikan
       Dosa yang tidak diakui akan menghasilkan dosa yang semakin meningkat intensitas dan kuantitasnya
       Dosa membuat takut, gelisah
       Dosa membelenggu
       Dosa membuat tumpul
       Dosa jahat di mata Tuhan

APAKAH ALLAH MENINGGALKAN MANUSIA KETIKA IA BERDOSA?

       Ketika manusia berdosa, Allah tidak meninggalkan mereka tetapi Allah mencari manusia yang berdosa, bahkan menyediakan keselamatan bagi mereka (Kej 3:21).
       Allah membuat perjanjian-perjanjian (covenant), mis: Nuh & Abraham.

REFLEKSI

       Manusia diciptakan sempurna, namun mereka jatuh dalam dosa tetapi dalam keberdosaannya Allah tidak pernah meninggalkan manusia.
       Allah mencari manusia karena Allah ingin mengembalikan tujuan dari penciptaan manusia yaitu agar manusia memuliakan Dia.
       Pilih mana: hidup dalam dosa atau hidup dalam perkenan Allah?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar